DUA individu wanita berinitial IH (23) dan AY (25) menipu keluarga, masyarakat, dan kadi hingga dapat menikah sesama jenis secara siri pada Selasa tanggal 28 November lalu.
Pernikahan sesama jenis ini terbongkar tiga hari selepas akad ketika mengurus dokumentasi di Pejabat Agama Daerah Sukaresmi, Cianjur, Jawa Barat.
AY merupakan wanita berasal dari Barito Selatan, Kalimantan Tengah, yang menyamar sebagai lelaki. Sementara, IH merupakan orang Desa Pakuon, Sukaresmi, Cianjur.
Kedua mereka berkenalan melalui media sosial dan telah menjalin hubungan sebagai pasangan kekasih selama dua tahun.
Ketua masyarakat di situ, Abdullah, menyatakan IH merupakan seorang pendiam dan jarang keluar rumah.
"Selama ini masyarakat tidak ada curiga apapun kepada IH, keperibadianya sama dengan gadis lainya, tapi jarang ke luar rumah," ujarnya.
Abdullah menjelaskan AY sudah tinggal di sebuah rumah di Kampung Cikanyere, Sukaresmi, Cianjur selama satu setengah bulan.
"Selain berbohong kepada orang tua, pasangan sesama jenis itu melaksanakan akad nikah setelah meminjam wang berjumlah 57 juta rupiah," tambahnya.
Individu tersebut setuju meminjamkan wang kerana AY mengaku memiliki simpanan berbillion rupiah dan bersetuju membuat surat perjanjian.
Setelah pernikahan sesama jenis terbongkar, AY diminta untuk segera melunaskan semula hutangnya.
"Saat berunding berkenaan hutang, dan terkait proses akad nikah pasangan sejenis, orang tua IH enggan untuk melaporkan ke polis, tapi sebaliknya meminta agar AY segera membayar hutangnya segera," ujarnya.
Kedua ibu bapa IH mengizinkan untuk melaksanakan akad nikah dengan AH setelah keduanya menipu ibu bapa IH, dan mengaku sudah mendapatkan kelulusan dari pejabat daerah Sukaresmi," ujarnya.
Tiga hari selepas anaknya melakukan akad nikah, kedua orang tua IH curiga kerana tingkah laku pasangan tersebut sering diam.
"Bermula dari kecurigaan orang tua IH, dan kita juga mempertanyakan laporan akad nikah pasangan itu. Akhirnya orang tua IH mendesak AH untuk menunjukkan dokumen identiti, tapi tidak mampu menunjukkanya," ungkapnya.
Kecurigaan tersebut menimbulkan ketegangan dalam masyarakat di situ.
Hingga akhirnya AH dan IH serta orangtuanya dibawa ke Pejabat Daerah untuk berunding.
"Saat dilakukan proses perundingan akhir, AH mengeluarkan kad identiti miliknya, dan setelah disemak ternyata identitinya adalah seorang perempuan, bahkan di fotonya pun berhijab," tuturnya.
video: